|
Kisah dan Renungan Tentang Isra' Mi;raj
|
Marilah kita sejenak mendengar
kisah. Kisah yang paling bersejarah bagi umat Islam saat Rasulullah menerima
perintah sholat lima waktu dan saat melihat syurga dan neraka. Yakni Isra’
Mi’raj ....yang terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke 10 dari Nubuwwah .
Ya
Rasulullah saat itu Malaikat Jilbril dan Buroq mendatangimu. Buroq yang digambarkan lebih kecil daripada
kuda dan lebih besar dari keledai, dan dikatakan bahwa Buroq adalah binatang
yang bercahaya.
Maka Engkau
pun berangkat bersama Malaikat Jibril dan Buroq menuju Baitul Maqdis. Lalu
engkau turun di sana dan sholat mengimami para Nabi yang lain. Sementara Buroq
Engkau ikatkan disuatu tempat. Setelah selesai mengimami Sholat... engkau
ditawarkan sesuatu oleh Malaikat Jibril “Wahai Rasul manakah yang akan engkau
pilih antara susu atau khamr?” ..lalu Engkau wahai Rasul lebih memilih susu. Lalu
Malaikat Jibril berkata”Sungguh Engkau telah dianugerahi fitrah dan engkau
telah mendapat fitrah. Jika engkau mengambil khamr, berarti engkau menyesatkan
umatmu..sungguh Engkaulah Rasul pilihan yang begitu mulia”
Setelah
itu, Rasul berangkat dari Baitul Maqdis bersama Malaikat Jibril mengendarai
Buroq naik ke langit dunia, yakni langit yang pertama. Malaikat Jibril meminta
izin agar dibukakan. Lalu ditanya oleh penghuni langit yang pertama. “Siapakah
engkau?”, “Aku Malaikat Jibril..”, “Siapa yang enkau bawa wahai Jibril?” ..”Ini
adalah Rasulullah”. “Apakah dia diutus oleh Allah?” , “ Iya, beliau adalah
hamba yang diutus oleh Allah”. Maka pintu langit dibukakan. Disanalah Rasul
bertemu dengan Nabi Adam, bapak sekalian manusia. Rasul mengucap salam, dan
Nabi Adam menyambut kedatanganmu, menjawab salam dan menetapkan nubuwah beliau.
Lalu di sana Allah memperlihatkan roh orang-orang yang mati syahid ada di
sebelah kanan dan roh orang-orang yang sengsara ada di sebelah kiri.
Kemudian
Rasul naik lagi kelangit ke dua. Jibril meminta izin bagi beliau. Siapakah
engkau?”, “Aku Malaikat Jibril..”, “Siapa yang enkau bawa wahai Jibril?” ..”Ini
adalah Rasulullah”. “Apakah dia diutus oleh Allah?” , “ Iya, beliau adalah
hamba yang diutus oleh Allah”. Maka pintu langit dibukakan. Disanalah Rasul
bertemu dengan Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS. Kemudian naik ke langit ketiga,
Rasul melihat Yusuf, Nabi yang dianugerahi separuh ketampanan di dunia. Lalu
Rasul naik lagi menuju langit keempat, di sana beliau melihat Idris AS. Di
langit ke lima beliau bertemu Nabi Harun. Lalu beliau naik lagi menuju langit
keenam, disana beliau bertemu dengan Nabi Musa bin Imran. Rasul mengucapkan
salam dan Nabi Musa menjawabnya, menyambut kedatangan Rasul. Ketika Rasul akan
berlalu dari Nabi Musa, Nabi Musa menangis..
“Mengapa
engkau menangis wahai Nabi Musa?” . Nabi Musa menjawab, “Aku menangis karena
ada seorang hamba yang diutus sesudahku, yang masuk surga bersama umatnya dan
lebih banyak daripada umatku yang masuk ke sana”.
Ya
Rasulullah semoga kami menjadi umat yang engkau rindukan untuk bertemu denganmu
di sana...Aamin
Lalu
setelah bertemu Nabi Musa, Rasul naik ke langit ketujuh di sana beliau bertemu
Nabi Ibrahim AS yang sedang bersandar di Baitul Makmur, Baitul Makmur adalah
tempat ibadah para Malaikat. Ada tempat yang namanya Sidratul Muntaha, di
sanalah Malaikat Jibril menappakan wujud asli kepada Rasul yang memiliki 600
sayap yang sangat besar. Sidratul Muntaha digambarkan sebagai pohon bidara yang
sangat besar, daun-daunnya menyerupai telinga gajah..dan jumlah daunnya
sebanyak hamba-hamba ciptaan Allah SWT. Sidratul Muntaha adalah tempat yang
sangat istimewa, tidak ada makhluk Allah di sana dan itu adalah tempat yang
disedia untuk Rasul bercakap-cakap dengan Allah SWT. Disanalah Allah
memerintahkan Sholat sebanyak 50 kali. Rasul kembali hingga bertemu Nabi Musa.
Lalu Nabi Musa bertanya?
“Apa yang
diperintahkan kepadamu wahai Nabi Muhammad?”
“Allah
memerintahkan untuk Sholat 50 kali”
“Wahai
Rasul, umatmu tidak akan sanggup melakukannya. Kembalilah menemui Allah dan
mintalah keringanan bagi umatmu”
Rasul
memandang kearah Jibril, meminta pendapatnya. Maka Jibril mengisyaratkan,
dengan berkata “Itu benar, jika memang engkau menghendaki”. Bersama Jibril
Rasul naik lagi hingga menghadap Allah SWT, yang tetap berada ditempatNya.
Sampai jumlah rakaat sholat dikurangi sepuluh. Kemudian Rasul turun lagi hingga
bertemu Musa dan menyampaikan kabar.
“Kembalilah
lagi menemui Allah dan mintalah keringanan kepada Allah”, kata Nabi Musa.
Begitulah hingga Rasul mondar mandir meminta keringanan kepada Allah, hingga
sholat ditetapkan menjadi 5 kali dalam sehari.
Sebenarnya
Nabi Musa menyuruh Rasul untuk kembali lagi menemui Allah dan meminta
keringanan. Namun Rasulullah bersabda, “Sungguh aku sudah malu kepada Allah.
Aku sudah ridha dan bisa menerimanya”. Setelah beberapa saat, ada seruan
terdengar, “Kewajiban dariKu telah Ku tetapkan dan telah Kuringankan bagi
hambaKu”.
Perjalanan
Isra’ Mi’raj tidak berhenti di situ saja ...Rasulullah diperkenankan melihat
sesuatu yang indah..belum pernah Rasul menyaksikan keindahan yang luar biasa
yang tidak pernah dilihat mata sebelumnya, yang didengar telinga sebelumnya dan
dirasakan hati sebelumnya... di sana Rasul melihat empat sungai di surga. Dua
sungai yang tampak dan dua sungai yang tidak tampak. Di sana beliau juga
melihat neraka, ada makhluk Allah yang tidak pernah tersenyum dan diwajahnya
tidak ada kegembiraan dan keceriaan, dialah malaikat Malik penjaga neraka. Di
neraka Rasul melihat orang-orang yang mempunyai seperti onta. Mereka mengambil
sepotong api neraka langsung dengan bibir mereka, lalu api itu keluar lagi dari
duburnya. Setelah itu mereka kembali memakan api neraka lalu keluar lagi dari
duburnya...siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang mengambil harta anak
yatim secara sewenang-wenang.
Di neraka
Rasul juga melihat orang-orang yang memliki perut yang amat sangat besar,
sehingg tidak beranjak dari tempatnya karena saking besarnya perut mereka.
Mereka adalah orang-orang yang suka mengambil riba. Rasul juga melihat
orang-orang yang membawa daging berminyak ditangannya dan disebelahnya ada
daging jelek dan busuk. Mereka mengambil dan memakan daging yang jelek dan
busuk dan membiarkan daging yang baik.. mereka adalah orang-orang pezina. Yang
diberikan sesuatu yang halal oleh Allah namun mereka memilih memakan belatung
dan makanan menjijikkan.. inilah gambaran orang-orang zaman sekarang..memakan
harta anak yatim, melakukan riba dan melakukan zina.. zina yang sudah merebak
di mana-mana..itulah salah satu dari dosa-dosa yang dilakukan oleh penghuni
neraka...
Adakah
kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini...Marilah kita belajar dari kesabaran
Rasulullah saat peristiwa isra’ Mi’roj... padahal Kala itu adalah tahun
kesedihan , (ammul huzn, ketika Nabi Muhammad telah ditinggalkan oleh istri
tercinta Khadijah dan pamannya pada keharibaan Allah yang Maha Rahman. Dan
setelah itulah terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj..begitu banyak peristiwa yang
harus kita ingat, terutama dalam perintah Sholat. Bagaimanakah dengan sholat
kita?Sudahkah kita istiqomah dalam melaksanakannya?sudahkan sholat kita
diterima?Mudah-mudahan peristiwa ini menjadi pembelajaran untuk kita semua)
Ya Allah
yaa Rohman tunjukkanlah kami pada jalan yang lurus
Jadikanlah
kami ke dalam golongan umat Rasulullah yang Engkau Ridhoi
Karena
sesungguhnya Pada Rasulullah Engkau menganugerahkan kemuliaan
Dihati
kekasih sejati Kau tanamkan kema’rifatan dan mu’jizat yang dahsyat
Engkau
jadikan bintang-bintang selalu bertasbih padaMU
Kau
ciptakan pepohonan untuk selalu berdzikir kepadaMu
Kau
ciptakan binatang-binatang untuk selalu mengingatMu
Ya Allah
dalam sujud kami, kami usung berbagai harapan yang menenagkan batin ini..
Ya Allah...
Segala rasa dan asa kami tautkan kepadaMu
Ya Allah
kini di malam yang penuh kerberkahan ini, izinkan kami sujud di atas sajadah
bumi, berada dibawah mihrab langit Mu
Dengan
segenap pasrah, kami serahkan segala gelisah, dan rindu kami padaMU serta pada
RasulMu yang agung
Ya Allah
Ya Tuhan kami..izinkanlah kami menjadi hambaMu dan umat dari NabiMu yang takkan berhenti menyembahMu
meski suara adzan dibungkan dan rumah-RumahMu digusur...Kami adalah hambaMu...
“iina sholati .....
“sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah bagi Allah Tuhan sekalian Alam”..
Ya allah
izinkan kami menjadi hambaMu dan umat
dari NabiMu..kami terlalu lelah berperang melawan hawa nafsu dan
kesia=siaan semata, yang selalu membungkam dan mengintai dari rongga jiwa
kami.. izinkanlah kami masuk ke pori-pori dan urat nadiMu agar kami terhindar
dari segalatembakan dan terlepas dari segala jebakan... aamnnn
Jabung, Malang 2021