Aku
terlapis aku
Menjelang mimpi larut
malam
Wajah yang begitu
kusut, temaram
Hanya bersjak tak
tersandarkan
Kepiluan, kesendirian
Guncangan hati terpaut
kenistaan
Terungkap dalam-dalam
Apa arti seorang diri
Menuliskan aku terlapis
aku
Dari tinta jasmani dan
ruhaniku
Dengan kertas yang
kusam dan mulai usang
Dan garis tepi hati
yang tak tertata rapi
Apa kuasa ini?
Kalau aku masih merasa
sendiri
Ditengah ramai dunia
Yang begitu
menggelorakan
Setiap insani
Ngalah, 03 april
2016
Merangkul
Bumi
Langit dikaki negeri
Naungi risalah tak
bertepi
Teduhkan pandang, jalan
berbudi
Jalan berliku kisahakan
berjuta arti
Bergumul melangkah
pelan dan pasti
Ke arah jalan Ilahi
yang diridhoi
Menjunjung langit
merangkul bumi
Dikaki negeri
memijakkan mimpi
Agama kami
Nusantara kami
Abdi hidup bangsa ini
Langkah mimpi dan
harapan
Tak akan mati
Merangkul bumi pertiwi
Ditengah badai
globalisasi
Kekuatan bakti saksi
bisu dalam peti
Sebagai panorama
kediaman yang serasi
Antara warna langit
pribumi yang terpuji
Ngalah,
28 maret 2016
Balada
Mawar
Wangi bunga terpenjara
dalam kuncup
Tangisan kelopak mawar
meredup
Mahkota, sari aroma
tercuri lebah
Melelehlah mawar hingga
keluarkan darah
Durinya ternodai waktu
Pelan-pelan tinggalkan
mawar sendiri
Hingga daun turut jadi
korban tangisan
Atas pedihnya mawar
yang terkurung
Terkungkung, tersungkur
Terpengkur, mendengkur
Akar mawar mulai
terkena badai
Balada mawar yang
menderai
Sekuat tenaga hilangkan
dahaga
Hingga
Meneguk darahnya
sendiri
Mahkota yang terlepas
dari raga
Oh.. malang rupanya!!!
Ngalah, 03 april
2016
masya'allah.,.,.
BalasHapustemen ku rekk.,.,.,
Hmmmm rupanya masih
BalasHapusHimpit menghimpit
Sampe2 tak kau beri ruas
Aku anak robot
Tuan yang selalu terpenjarakan
Otakq sedikit terlihat menonjol
Kuberitahukan padamu
Bahwa ayahku tak pernah pulang
Sekali ia mati maka tetaplah mati
Tuan- tuan kecil itu hanya bisa tertawa
Cengkramannya terlalu kuat
Aku anak robot
Tak ada kuasa dalam diriku
Sedang aku pasrah
Aku dalam penjara
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus